Info HIV dan AIDS

wpa, 19-10-2022.

Apakah HIV? 

HIV merupakan singkatan dari 'human immunodeficiency virus'. HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positif T-sel dan makrofag–komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan merusak atau mengganggu fungsi. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.

Sistem dianggap tidak memadai ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsi memerangi infeksi dan penyakit penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah. 

Apakah AIDS?

AIDS adalah singkatan dari 'acquired immunodeficiency syndrome' dan menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa HIV telah berkembang menjadi AIDS. 

Apakah gejala-gejala HIV?

Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tidak ada gejala yang tampak segera setelah terjadi infeksi awal. Beberapa orang mengalami gangguan kelenjar yang menimbulkan efek seperti deman (disertai panas tinggi, gatal-gatal, nyeri sendi, dan pembengkakan pada limpasan), yang dapat terjadi pada saat serokonversi. Serokonversi adalah pembentukan antibodi akibat HIV yang biasanya terjadi antara enam minggu dan tiga bulan setelah terjadinya infeksi. 

Infeksipun infeksi HIV tidak disertai gejala awal, seseorang yang terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada orang lain. Satu-satunya cara untuk menentukan apakah HIV ada di dalam tubuh seseorang adalah melalui tes HIV.

Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan berkembangnya AIDS. 

Kapankah seorang terkena AIDS? 

AIDS digunakan untuk tahap-tahap infeksi HIV yang paling lanjut. 

Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan, akan menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun. AIDS berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang ditemukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai berikut :                                                                                 
• Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak menjadi AIDS. 

• Tahap II (meliputi manifestasi mukokutan minor dan infeksi-infeksi saluran pernapasan bagian atas yang tak  sembuh-sembuh)
                                                          • Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebab yang berlangsung lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru , atau                                                                        
• Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran pernapasan), saluran pernafasan (trakea), saluran saluran paru-paru (bronkus) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV digunakan sebagai indikator AIDS. 

Sebagian besar keadaan ini merupakan infeksi oportunistik yang apabila diderita oleh orang yang sehat, dapat diobati. 

Apakah HIV bisa cepat berkembang menjadi AIDS? 

Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi. 

Sumber informasi : Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung.