Pengertian PPKS


Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga memerlukan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani dan rohani maupun sosial secara memadai dan wajar (Permensos Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)

Jenis-Jenis PPKS

1. Anak Balita Terlantar

Adalah seorang anak berusia 5 (lima) tahun ke bawah yang ditelantarkan orang tuanya dan/atau berada di dalam keluarga tidak mampu oleh orang tua/keluarga yang tidak memberikan pengasuhan, perawatan, pembinaan dan perlindungan bagi anak sehingga hak-hak dasarnya semakin tidak terpenuhi serta anak dieksploitasi untuk tujuan tertentu.

Kriteria :

a. terlantar/ tanpa asuhan yang layak

b. berasal dari keluarga sangat miskin / miskin

c. kehilangan hak asuh dari orangtua/ keluarga

d. Anak balita yang mengalami perlakuan salah dan diterlantarkan oleh orang tua/keluarga

e. Anak balita yang dieksploitasi secara ekonomi seperti anak balita yang disalahgunakan orang tua menjadi pengemis di jalanan

f. Anak balita yang menderita gizi buruk atau kurang


2. Anak Terlantar

Adalah seorang anak beberusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun, meliputi anak yang mengalami perlakuan salah dan ditelantarkan oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang tua/keluarga.

Kriteria :

a. berasal dari keluarga fakir miskin

b. anak yang dilalaikan oleh orang tuanya

c. anak yang tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya


3. Anak yang Berhadapan dengan Hukum

Adalah orang yang telah berumur 12 (dua belas) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun, meliputi anak yang disangka, didakwa, atau dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana dan anak yang menjadi korban tindak pidana atau yang melihat dan/atau mendengar sendiri terjadinya suatu tindak pidana.

Kriteria :

a. Disangka

b. Didakwa

c. Dijatuhi Pidana


4. Anak Jalanan

Adalah anak yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja di jalanan, dan/atau anak yang bekerja dan hidup di jalanan yang menghasilkan sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.

Kriteria :

a. menghabiskan sebagian besar waktunya dijalanan maupun ditempattempat umum

b. mencari nafkah dan/atau berkeliaran di jalanan maupun ditempat tempat umum


5. Anak dengan Kedisabilitasan (ADK)

Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak, yang terdiri dari anak dengan disabilitas fisik, anak dengan disabilitas mental dan anak dengan disabilitas fisik dan mental.

Kriteria :

a. Anak dengan disabilitas fisik : tubuh, netra, rungu wicara

b. Anak dengan disabilitas mental : mental retardasi dan eks psikotik

c. Anak dengan disabilitas fisik dan mental/disabilitas ganda

d. Tidak mampu melaksanakan kehidupan sehari-hari


6. Anak yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau Diperlakukan Salah

Adalah anak yang terancam secara fisik dan nonfisik karena tindak kekerasan, diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial terdekatnya, sehingga tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan wajar baik secara jasmani, rohani maupun sosial.

Kriteria :

a. anak (laki-laki/perempuan) dibawah usia 18 (delapan belas) tahun

b. sering mendapat perlakuan kasar dan kejam dan tindakan yang berakibat secara fisik dan/atau psikologis

c. pernah dianiaya dan/atau diperkosa

d. dipaksa bekerja (tidak atas kemauannya)


7. Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus

Adalah anak yang berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun dalam situasi darurat, dari kelompok minoritas dan terisolasi, dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, diperdagangkan, menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), korban penculikan, penjualan, perdagangan, korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, yang menyandang disabilitas, dan korban perlakuan salah dan penelantaran.

Kriteria :

a. berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun

b. dalam situasi darurat dan berada dalam lingkungan yang buruk/diskriminasi

c. korban perdagangan manusia

d. korban kekerasan, baik fisik dan/atau mental dan seksual

e. korban eksploitasi, ekonomi atau seksual

f. dari kelompok minoritas dan terisolasi, serta dari komunitas adat terpencil

g. menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA)

h. terinfeksi HIV/AIDS


8. Lanjut Usia Telantar

Adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.

Kriteria :

a. tidak terpenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan

b. terlantar secara psikis, dan sosial


9. Penyandang Disabilitas

Adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana ketika berhadapan dengan berbagai hambatan hal ini dapat mengalami partisipasi penuh dan efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.

Kriteria :

a. mengalami hambatan untuk melakukan suatu aktifitas sehari-hari

b. mengalami hambatan dalam bekerja sehari-hari

c. tidak mampu memecahkan masalah secara memadai

d. penyandang disabilitas fisik : tubuh, netra, rungu wicara

e. penyandang disabilitas mental : mental retardasi dan eks psikotik

f. penyandang disabilitas fisik dan mental/disabilitas ganda


10. Tuna Susila

Adalah seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan sesama atau lawan jenis secara berulang-ulang dan bergantian diluar perkawinan yang sah dengan tujuan mendapatkan imbalan uang, materi atau jasa.

Kriteria :

a. menjajakan diri di tempat umum, di lokasi atau tempat pelacuran seperti rumah bordil, dan tempat terselubung seperti warung remang-remang, hotel, mall dan diskotek

b. memperoleh imbalan uang, materi atau jasa


11. Gelandangan

Adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara di tempat umum.

Kriteria :

a. tanpa Kartu Tanda Penduduk (KTP)

b. tanpa tempat tinggal yang pasti/tetap

c. tanpa penghasilan yang tetap

d. tanpa rencana hari depan anak-anaknya maupun dirinya


12. Pengemis

Adalah orang-orang yang mendapat penghasilan meminta-minta ditempat umum dengan berbaggai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain.

Kriteria :

a. mata pencariannya tergantung pada belas kasihan orang lain

b. berpakaian kumuh dan compang camping

c. berada ditempat-tempat ramai/strategis

d. memperalat sesama untuk merangsang belas kasihan orang lain


13. Pemulung

Adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan cara memungut dan mengumpulkan barang-barang bekas yang berada di berbagai tempat pemukiman pendudukan, pertokoan dan/atau pasarpasar yang bermaksud untuk didaur ulang atau dijual kembali, sehingga memiliki nilai ekonomis.

Kriteria :

a. tidak mempunyai pekerjaan tetap

b. mengumpulkan barang bekas


14. Kelompok Minoritas

Adalah kelompok yang mengalami gangguan keberfungsian sosialnya akibat diskriminasi dan marginalisasi yang diterimanya sehingga karena keterbatasannya menyebabkan dirinya rentan mengalami masalah sosial, seperti gay, waria, dan lesbian.

Kriteria :

a.gangguan keberfungsian sosial

b. diskriminasi

c. marginalisasi

d. berperilaku seks menyimpang


15. Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP)

Adalah seseorang yang telah selesai menjalani masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan dan mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau melaksanakan kehidupannya secara normal.

Kriteria :

a. seseorang (laki-laki/perempuan) berusia diatas 18 tahun

b. telah selesai dan keluar dari lembaga pemasyarakatan karena masalah pidana

c. kurang diterima/dijauhi atau diabaikan olehkeluarga dan masyarakat

d. sulit mendapatkan pekerjaan yang tetap

e. berperan sebagai kepala keluarga/pencari nafkah utama keluarga yang tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya


16. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)

Adalah seseorang yang telah dinyatakan terinfeksi HIV/AIDS dan membutuhkan pelayanan sosial, perawatan kesehatan, dukungan dan pengobatan untuk mencapai kuaalitas hidup yang optimal.

Kriteria :

a. seseorang (laki-laki/perempuan) berusia diatas 18 (delapan belas) tahun

b. telah terinfeksi HIV/AIDS


17. Korban Penyalahgunaan NAPZA

Adalah seseorang yang menggunakan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya diluar pengobatan atautanpa sepengetahuan dokter yang berwenang.

Kriteria :

a. seseorang (laki-laki / perempuan) yang pernah menyalahgunakan narkotika, psikotropika, dan zat-zat adiktif lainnya baik dilakukan sekali, lebih dari sekali atau dalam taraf coba-coba

b. secara medik sudah dinyatakan bebas dari ketergantungan obat oleh dokter yang berwenang

c. tidak dapat melaksanakan keberfungsian sosialnya


18. Korban Trafficking

Adalah seseorang yang mengalami penderitaan psikis, mental, fisik, seksual, ekonomi dan/atau sosial yang diakibatkan tindak pidana perdagangan orang.

Kriteria :

a. mengalami tindak kekerasan

b. mengalami eksploitasi seksual

c. mengalami penelantaran

d. mengalami pengusiran (deportasi)

e. ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (negara tempat bekerja) sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu


19. Korban Tindak Kekerasan

Adalah orang baik individu, keluarga, kelompok maupun kesatuan masyarakat tertentu yang mengalami tindak kekerasan, baik sebagai akibat perlakuan salah, eksploitasi, diskriminasi, bentuk-bentuk kekerasan lainnya ataupun dengan membiarkan orang berada dalam situasi berbahaya sehingga menyebabkan fungsi sosialnya terganggu.

Kriteria :

a. mengalami perlakuan salah

b. mengalami tindakan eksploitasi

c. mengalami penelantaran

d. mengalami perlakuan diskriminasi dan dibiarkan dalam situasi berbahaya


20. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS)

Adalah pekerja migran internal dan lintas negara yang mengalami masalah sosial, baik dalam bentuk tindak kekerasan, penelantaran, mengalami musibah (faktor alam dan sosial) maupun mengalami disharmoni sosial karena ketidakmampuan menyesuaikan diri di negara tempat bekerja sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu.

Kriteria :

a. pekerja migran domestik

b. pekerja migran lintas negara

c. eks pekerja migran domestik dan lintas negara

d. eks pekerja migran domestik dan lintas negara yang sakit, cacat dan meninggal dunia

e. pekerja migran tidak berdokumen (undocument)

f. pekerja migran miskin

g. mengalami masalah sosial dalam bentuk : tindak kekerasan, eksploitasi, penelantaran, pengusiran/deportasi, mengalami trafficking, dan ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (negara tempat bekerja) sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu


21. Korban Bencana Alam

Adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor terganggu fungsi sosialnya.

Kriteria :

a. korban terluka atau meninggal

b. kerugian harta benda

c. dampak psikologis

d. terganggu dalam melaksanakan fungsi sosialnya


22. Korban Bencana Sosial

Adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.

Kriteria :

a. korban jiwa manusia

b. kerugian harta benda

c. dampak psikologis


23. Perempuan Rawan Sosial Ekonomi

Adalah seorang perempuan dewasa menikah, belum menikah atau janda dan tidak mempunyai penghasilan cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari hari.

Kriteria :

a. perempuan berusia 18 (delapan belas) tahun sampai dengan 59 (lima puluh sembilan) tahun

b. istri yang ditinggal suami tanpa kejelasan

c. menjadi pencari nafkah utama keluarga

d. berpenghasilan kurang atau tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup layak


24. Fakir Miskin

Adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau keluarganya.

Kriteria :

a. tidak mempunyai sumber mata pencaharian

b. mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/ atau keluarganya


25. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis

Adalah keluarga yang hubungan antar anggota keluarganya terutama antara suami-istri, orang tua dengan anak kurang serasi, sehingga tugas-tugas dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan dengan wajar.

Kriteria :

a. suami atau istri sering tidak saling memperhatikan atau anggota keluarga kurang berkomunikasi

b. suami dan istri sering bertengkar, hidup sendiri-sendiri walaupun masih dalam ikatan keluarga

c. hubungan dengan tetangga kurang baik, sering bertengkar tidak mau bergaul/ berkomunikasi; dan kebutuhan anak baik jasmani, rohani maupun sosial kurang terpenuhi


26. Komunitas Adat Terpencil

Adalah kelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial ekonomi, maupun politik.

Kriteria :

a. berbentuk komunitas relatif kecil, tertutup dan hommogen

b. pranata sosial bertumpu pada hubungan kekerabatan

c. pada umumnya terpencil secara geografis dan relatif sulit dijangkau

d. pada umumnya masih hidup dengan sistem ekonomi subsistem

e. peralatan dan teknologinya sederhana

f. ketergantungan pada lingkungan hidup dan sumber daya alam setempat relatif tinggi

g. terbatasnya akses pelayanan sosial ekonomi dan politik

Data PPKS Keluarga








No Jenis PMKS Jumlah
SDJY Karpam JTHP Pasim Total
1 Korban Bencana Alam 0 1 2 44 0
2 Korban Bencana Sosial 0 1 0 2 0
3 Fakir Miskin 419 851 569 262 0
4 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi 1 2 3 1 0
5 Keluarga Rumah Tidak Layak Huni 7 0 1 2 0
6 Miskin Ekstrim 129 629 170 73 0

Data PPKS Anggota Keluarga
















No Jenis PMKS Jumlah
SDJY Karpam JTHP Pasim Total
1 Orang Terlantar 7 7 14 7 35
2 Anak Berhadapan dengan Hukum 0 0 2 1 3
3 Penyandang Disabilitas 93 74 115 59 341
4 Tuna Susila 0 1 3 0 4
5 Pengemis 2 0 0 0 2
6 Pemulung 1 12 13 1 27
7 Kelompok Minoritas 0 0 3 2 5
8 Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan (BWBP) 1 0 5 1 7
9 Korban Penyalahgunaan NAPZA 0 0 4 0 4
10 Korban Tindak Kekerasan 1 0 5 0 6
11 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 37 90 111 60 298
12 Stunting 39 93 22 63 217
13 Putus Sekolah 0 0 1 0 1
14 Anak Yatim 0 0 2 0 2

Pengertian PSKS


Potensi Kesejahteran Sosial adalah individu, kelompok, organisasi, dan lembaga yang belum memiliki dan atau belum memperoleh pelatihan dan atau pengembangan di berbagai aspek pembangunan kesejahteraan sosial sehingga keberadaannya belum dapat didayagunakan secara langsung untuk mendukung pembangunan kesejahteraan sosial.

Sumber Kesejahteraan Sosial adalah individu, kelompok, organisasi, dan lembaga yang telah memiliki kemampuan dan atau telah memperoleh pelatihan dan atau pengembangan di berbagai aspek pembangunan kesejahteraan sosial sehingga keberadaannya dapat didayagunakan secara langsung untuk mendukung pembangunan kesejahteraan social.

Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut PSKS adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang dapat berperan serta untuk menjaga, menciptakan, mendukung, dan memperkuat penyelenggaraan kesejahteraan social.

Jenis-Jenis PSKS

1. Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman praktek pekerjaan sosial untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial.

2. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) adalah warga masyarakat yang atas dasar rasa kesadaran dan tanggung jawab sosial serta didorong oleh rasa kebersamaan, kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi di bidang kesejahteraan sosial.

3. Taruna Siaga Bencana (Tagana) adalah seorang relawan yang berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana.

4. Lembaga Kesejahteraan Sosial selanjutnya disebut LKS adalah organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

5. Karang Taruna adalah Organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.

6. Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disebut (LK3) adalah Suatu Lembaga/Organisasi yang memberikan pelayanan konseling, konsultasi, pemberian/penyebarluasan informasi, penjangkauan, advokasi dan pemberdayaan bagi keluarga secara profesional, termasuk merujuk sasaran ke lembaga pelayanan lain yang benar-benar mampu memecahkan masalahnya secara lebih intensif.

7. Keluarga Pioner adalah keluarga yang mampu mengatasi masalahnya dengan cara-cara efektif dan bisa dijadikan panutan bagi keluarga lainnya.

8. Wahana Kesejahteraan Sosial Keluarga Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut (WKSBM) adalah Sistim kerjasama antar keperangkatan pelayanan sosial di akar rumput yang terdiri atas usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya.

9. Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial adalah wanita yang mampu menggerakkan dan memotivasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial di lingkungannya.

10. Penyuluh Sosial Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mempunyai jabatan ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

11. Penyuluh Sosial Masyarakat adalah tokoh masyarakat (baik dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh wanita, tokoh pemuda) yang diberi tugas, tanggung jawab wewewang dan hak oleh pejabat yang berwenang bidang kesejahteraan sosial (pusat dan daerah) untuk melakukan kegiatan penyuluhan bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

12. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan yang selanjutnya disebut TKSK adalah Tenaga inti pengendali kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di kecamatan.

13. Dunia Usaha adalah organisasi yang bergerak di bidang usaha, industri atau produk barang atau jasa serta Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, serta/atau wirausahawan beserta jaringannya yang peduli dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial.

Pekerja Sosial Masyarakat


Taruna Siaga Bencana


Lembaga Kesejahteraan Sosial


Karang Taruna


Penyuluh Sosial Fungsional


Penyuluh Sosial Masyarakat


Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan